Tarikan Nafas dari Harau

Tarikan Nafas dari Harau
Oleh: Rachmat Rizki Prima Putra

“............ Setiap tarikan nafas yang ku hirup dari alam ini tak akan aku sia-sia kan untuk ku hebuskan kembali tanpa sedikit demi sedikit tuk mengusir awan ini .........”
            Tanpa sadar waktu dua bulan berlalu, KKN ku pun selesai ditanah Kampar yang mana keberadaannya didesa Gunung Sahilan. Dengan berbangga hati aku yang menjadi Kordinator Desa telah menyelesaikan tugas ku dengan baik, dihari kepulangan itu rata-rata diantara kami pulang menggunakan sepeda motor pribadi. Berbeda dengan diri ku yang dijemput oleh orang tua, dan mereka menitipkan barang-barangnya kepada ku, dengan senang hati aku membantu mereka tanpa rasa pamrih. Orang tua ku berjanji menjemput jam empat sore tapi karena berbagai debu waktu yang menghalangi, membuat orang tua ku baru bisa menjemputku jam 9 malam, sedikit pun aku tidak ada menyesal karena aku memiliki kepuasan tersendiri dalam pengimplementasian di desa ini.
            Selama aku KKN aku tak pernah aktif dalam grub line Genbi dan sama sekali aku tidak tau tetang acara Leadership Camp dan aku mendapatkan informasi ini dari abg Nanda Putra yang menannyakan apakahaku mengikuti acara ini atau tidak, aku pun menjawabnya tidakdan aku bilang apakah masih bisa aku mengikutinya dan ternyata pendaftarannya sudah ditutup. Aku hanya berfikir “ohh mungkin bukan rezeki ku” dan aku berkata “yasudah bg Sukses acarnya yaah bg dan Next time pasti aku ikut even selanjutnya” pembicaraan pun selesasi sampai disana.
            Hari berganti daun-daun pun berguguran aku hanya melakukan rutinitas ku selama dirumah karena jadwalkuliah ku belum kunjung tiba, dan seusainya aku berdoa sesudah sholat isya aku melihat bg nanda mengeline ku, ia menanyakan Nim ku dengan sigap aku langsung memfotonya dan mengirimkan kepada beliau, beliau berkata “Dek, kamu gantkan abg yaah... abg ada kesibukan kuliah yang tidak bisa diganggu”. Aku pun menjawabnya dengan sangat bahagia “Baik bg... Terima Kasih banyak yah bg, dan aku tak akan sia-sia kan kesempatan ini”, aku langsung bergegas menelfon kak Rika untuk menanyakan apa saja yang perlu dibawak, dan aku langsung mempersiapkan semunya dimalam itu juga.
            Sebelum Matahari menyapa sang Awan aku sudah berada di kantor Bank Indonesia di Jalan Jendral Sudirman, aku sangat tidak sabar dan sangat antusias mengikuti acara Leadership Camp ini, perjalanan sekitar 4 jam yang kami tempuh didalam perjalanan bg Putra ananda sangat antusias memberikan pengaran dan memberikan kami kesempatan untuk memperkenalkan diri satu persatu, setelah beberapa jam pun vidio-vidio stand up comedy pun diputar ketika perjalanan itu, waktu perjalanan begitu tidak terasa. Perbukitan pun mulai menyapa ku, sawah menari-nari dihadapan ku mata ku sangat sejuk melihat alam yang masih asri ini.


            Tanpa ku sadari kami telah tiba di lembah harau, Tarikan Nafas dari Harau ini membuat aku sangat bersyukur kepada Allah SWT karena aku dapat mengikuti acara yang sangat seru ini dan banyak membawa manfaat besar untuk kehidupan ku. Acara kami pun dimulai dari siang hari, kami bermain games dikala itu sembari menghapal nama teman-teman yang mengikuti Leadership Camp ini, beberapa jam berselang awan hitam pun mulai menyelimuti langit cerah dan tetesan air hujan yang jatuh dari langit yang gelap itu mulai membasahi dataran ini. Kami pun berteduh ke masing-masing tenda didalam tenda kami mulai mengenali satu sama lain dengan pengalaman dan kiasah-kisah yang berbeda sama seperti layaknya air hujan yang jatuh, pasti berasal dari awan yang gelap.
            Acara pun dilanjutkan usai sholat magrib berjamaah, acara kami pada malam hari ini adalah Materi kepemimpinan yang diisi oleh Pemuda berprestasi yang diberi penghargaan dari Gubernur Provinsi Riau, sekitar satu jam pemateri memberikan ilmunya acara malam hari itu pun usai dan akan dilanjutkan keesokan paginya lalu kami pun beristirahat ditenda masing-masing. Esoknya aku terbangun jam lima subuh aku merasakan dingin yang sangat mencekam, aku bergegas mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat subuh berjemaah, dingin disubuh hari itu memeluk tubuh setiap insan dari kami tapi kami tetap semangat menjalani aktivitas, waktu berlalu dan kami melanjutkan permain games yang sangat seru dengan membagikan kelompok diantara kami lalu setiap permainan dihitung dengan skor tapi sayangnya kelompok saya selalu mengalami kekalahn disetiap permainan tetapi dengan keyakinan beserta kesabaran kami tak pernah putus asa.
            Panitia menginformasikan bahwa dimalam puncak kami akan mengadakan lomba drama, kami tidak ingin mecari kemenangan kami hanya ingin melakukan yang terbaik dan apa yang terjadi karena kreatifiatas yang kamihadirkan kami membuat drama dimalam keagraban itu penonton merasakan sensasi seperti menonton film seperti dibioskop dan hasilnya kami meraih peringkat kedua dilomba drama tersebut, bagi kami hadiah bukan lah sebuah tujuan tapi pengakuan lah yang menjadikan kesempurnaan.

            Dua malam tiga hari pun telah berlalu kami merasa sangat bahagia telah melewati berbagai kegiatan di Leadership Camp Harau ini, sebelumnya beredar rumor bahwa kami akan melakukan field trip ke Istana Pagaruyuang tapi kenyataan yang terjadi acara itu dibatalkan dikarenakan kami begitu lambat untuk melakukan keberangkatan dari lokasi harau tersebut, lalu sepanjang perjalanan seeluruh panitia memberikan pengarahan nasehat dengan cara intelektual membaut kami sadar bahwa kami tidak boleh terlena dengan keindahan alam tetapi harus juga disiplin dengan waktu yang selalu berputar dikehidupan kita. Tetatpi bila diperhatikan arah jalan menunjukkan arah yang kami tempuh menuju istana Pagaruyuang, yaa kami semua sudah dikerjain oleh panitia, panitia genbi begitu memliki kinerja yang luar biasa, saya sangat salut akan hal itu. Tak sepenuhnya aku dapat menuliskan hal-hal yang sangat menark di Leadership Camp ini karena begitu banyak sekali hal-hal indah yang terjadi disana, lebih dan kurang saya Mohon maaf, Wassalam

Komentar

Postingan Populer